Showing posts with label Geophysics. Show all posts
Showing posts with label Geophysics. Show all posts

Friday, January 26, 2007

Perjalanan ke Senthong

Senthong Amblas Ditelan Bumi

Di Malang Selatan, tanah amblas 2 hingga 10 meter dalam radius satu kilometer. Batu-batu menggelundung di perut bumi. Bersimbah peluh Adi Susilo, 43 tahun, menyusuri jalan setapak yang mengular, naik-turun perbukitan sejauh tiga kilometer. Sambil mencangklong ransel berisi peralatan ukur geologi, dia bersama dua rekan satu tim, Rabu pekan lalu, menuju Dukuh Senthong, Bantur Timur, Kecamatan Bantur. Senthong merupakan daerah terisolasi, 55 kilometer di selatan Malang, Jawa Timur.Senthong berada di daerah kapur. Untuk mencapai dukuh ini hanya tersedia akses berupa jalan setapak. Meskipun bertanah kapur, daerah ini cukup subur. Terdapat sawah dengan luas lebih dari 40 hektare. Irigasi berasal dari air Sungai Jubel dan Sungai Barek. Lahan tegalan di bawah gunung kapur banyak ditanami palawija, atau saat musim hujan ditanami padi gogo --padi tadah hujan.Meskipun terpencil, pekan lalu daerah itu menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Malang. Hal ini berkaitan dengan amblasnya tanah di Senthong. Pusat Kajian Kebumian dan Mitigasi Bencana Universitas Brawijaya (Unibraw), Malang, telah melakukan penelitian di Senthong. Hasil kajian tim yang dikoordinasi Adi Susilo itu menunjukkan, amblasnya tanah cukup signifikan. “Tanah amblas bervariasi, mulai 2 meter hingga 10 meter,” katanya. Radius tanah yang amblas juga cukup jauh, yaitu satu kilometer.Akibatnya, 24 kepala keluarga yang mendiami dukuh itu buru-buru mengungsi sebelum “ditelan bumi”. Semula hanya 21 keluarga yang meninggalkan kampung itu. Sedangkan tiga keluarga bertahan karena tak punya duit untuk pindah. “Mereka akhirnya mengungsi setelah mendapat bantuan dari kabupaten Rp 2,5 juta,” Adi menceritakan.
(KLIK PADA GAMBAR UNTUK MEMPERBESAR)




Wednesday, January 17, 2007

Cerita tentang tanah bergerak

Tim Geologi Unibraw Amati Tanah Gerak Malang Selatan
Laporan Wartawan Kompas Doddy Wisnu Pribadi

MALANG, KOMPAS - Tim geologi dari Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Brawijaya hari Rabu (17/1) berangkat ke Dusun Sentongan, Desa Bantur Kidul, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Jawa Timur untuk meneliti gejala tanah bergerak di wilayah itu. Gejala yang sudah dilaporkan warga tahun 2003 dan terulang 2005 itu mengakibatkan 21 keluarga sudah pindah sejak itu.

Ancaman masih dialami oleh 3 keluarga yang tersisa di kampung itu. Posisi rumah mereka berada di bibir tebing sedalam sekitar 10 meter. Ketiga rumah itu, merupakan bagian dari sekitar 10 ha bentang lahan yang diungkapkan warga setempat telah melorot ke bawah. Kecepatan melorot itu cukup besar selama dua tahun terakhir, sehingga dapur rumah yang semula lebih tinggi sekitar 0,5 meter kini menjadi rata dengan rumahnya.

Tim Unibraw, Dr Adi Soesilo menjelaskan, secara umum lokasi pegunungan kapur Malang Selatan memang berada pada topografi yang rawan longsor. Sentongrejo bukan satu-satunya lokasi di selatan Malang dengan fenomena tanah bergerak. Sebelum ini tim yang sama telah mengajukan usulan penelitian kepada pemkab.

berita dari Kompas 17 Januari 2007

Thursday, December 28, 2006

tentang lumpur, negosiasi dan seorang Adi

Inilah kisah ketika Seorang Dr. Adi Susilo berkiprah, ketika kepedulian dan keahlian menyatu:

Saat ini, kami dikontrak BPK RI untuk ikut menangani audit Lumpur Sidoarjo. BPK RI memilih Unibraw sebaga konsultannya dalam hal ini Fakultas Ekonomi. Mereka meminta kami untuk mengangani audit lingkunganya.
Kemarin (tgl 27 Desember, yang kebetulan ulang tahun saya), kami berempat ke Surabaya untuk ketemu BPK, Timnas penanggulangan lumpur Sidoarjo, Direktur Lapindo Brantas dan pemerintah daerah Kab. Sidoarjo untuk mendengarkan apa yang telah dikerjakan dan apa juga yang sedang direncanaka. Tiga pihak memberikan presentasi, Direktur Lapindo Brantas Inc., Ketua Timnas, dan Wabup Sidoarjo. Selesai presentasi, akhirnya mulailah sesi klarifikasi dan pertanyaan. Yah ternyata, pada saat menjadi penanya itu enak. Tidak perlu grogi, tapi pertanyaan harus berbobot.

Selesai acara, kita makan dan selanjutnya meninjau lapangan. Memang sangat parah sekali. Timnas sempat juga mengeluh, baik dari resources maupun keadaan. Kalau gempa atau tsunami, selesi kejadian ya sudah selesai, namun keadaan semburan lumpur ini, tidak ada yang tahu kapan akan berakhir.

Saya pribadi yang pada saat awal-awal dulu sering diwawancarai wartawan, saat ini sudah dipesan bahwa tidak boleh diwawancarai oleh wartawan, berkaitan dengan semburan lumpur selama 70 hari kerja, karena kontraknya adalah 70 hari kerja. Terpaksa harus extra hati-hati dalam hal ini. Memang sudah ada beberapa temuan lingkungan yang tidak sesuai dengan yang dilaporkan, dan ada beberapa saran.

Pada saat ini juga sedang penyelesaian laporan pekerjaan pemetaan rawan bencana alam tsunami di Malang selatan. Mudah-mudahan bisa berhasil dengan baik. Sedangkan insya allah, bulan Februari ini, akan mengerjakan pemetaan potensi gempa bumi di daerah Jombang (Patahan Ploso).

Dua hari yang lalu, ada perusahaan konsultan di Ternate yang mengontak saya untuk menjadi ketua tim negosiasi antara penduduk di dua desa di Halmahera timur yang terdapat tambang nikel dengan perusahaan pertambangan Nikel. memang ide pertama untuk bagi hasil dari saya, yaitu perusahaan pertambangan hanya beli tambangnya, tanpa beli tanahnya. Namun saya menolak untuk menjadi ketua tim.

Begitu salah satu kegiatan alumni yang ada di tanah air. Apabila ada kegiatan yang lainnya, akan kami kabari. Selamat bekerja dan berjuang!

Salam,
Adi Susilo


image source: http://www.alertnet.org